
Darimana sih asal usul klakson yang berbunyi Telolet? Mungkin banyak sekali netizen yang saat ini sedang penasaran. Karena belakangan ini di social media dipenuhi dengan berita " "Telolet Om Telolet" Komunitas Bismania mengatakan asal usul klakson bus telolet dari Arab Saudi dan dibawa pengusaha perusahaan otobus (PO) Indonesia ke sini. Di Indonesia, klakson telolet itu dipasang pada armada bus untuk memberikan ciri khas.
"Jadi sekitar tahun 2002-2004 yang lalu, owner kita, Teuku Erry Rubihamsyah katakanlah tertarik dengan suara klakson yang ada di negeri Arab (Saudi) sana untuk klakson bus atau truk kendaraan besar, nggak cerita detil sih ya, singkatnya tertarik dengan klakson itu, coba dibeli dan dibawa ke Indonesia dipasang di busnya beliau, seperti itu," tutur Manajer Komersial PO Efisiensi, Syukron Wahyudi kala berbincang dengan detikINET, Kamis (22/12/2016).
Yang pasti, imbuhnya, klakson aslinya terdiri dari 3 corong dengan bunyi te-lo-let yang bila dipencet lama bisa berbunyi telolet-telolet. Saat awal-awal bus dipasang klakson telolet itu, banyak masyarakat merespons negatif.
"Banyak masyarakat merespons negatif di daeerah tertentu, sopir kami arahkan untuk tidak membunyikan klakson yang telolet, klakson standar busnya saja," paparnya.
Namun, rupanya kegemaran masyarakat berubah sejak 4 tahun terakhir. Klakson telolet tersebut digemari, warga malah meminta membunyikan klakson itu.
"Itu hampir di setiap daerah dekat-dekat dengan sekolahan biasanya anak-anak yang minta. Pokoknya tiap ada sekolahan minta dibunyikan, anak-anak melambaikan tangan itu di daerah jalur bus reguler kami Cilacap, Jogja, Purwokerto," jelas dia.
Kini, imbuhnya, semua armada bus Efisiensi, sekitar 60 unit memiliki standar 2 jenis klakson. Satu jenis klakson standar dari pabrikan dan klakson telolet.
"Di Efisiensi klakson telolet jadi ciri khas kita. Owner kepengin ada ciri khas, jadi di bus-bus lain kami membeli dan memasangkannya di armada kami," jelasnya.
Klakson telolet di PO Efisiensi didatangkan dari Arab Saudi dengan harga alatnya di atas Rp5 juta. Namun, imbuhnya, ada produksi lokal klakson telolet yang alatnya berkisar Rp3 juta ke bawah.
Tak cuma klakson, sejak 5-6 tahun lalu, PO Efisiensi juga memiliki maskot bus kota dengan nama "Tolelot".